Sekitar 1,5 kilometer ke arah utara Masjidil Haram atau sekitar 10 menit perjalanan kaki melalui jalan Masjidil Haram (Al Masjid Al Haram Road) atau ke arah utara dari terminal Syiib Amir dan tepatnya di sebelah kiri jalan serta berdekatan dengan pemakaman Maala atau Mualla Mekah dan juga berdekatan dengan jembatan penyeberangan, kita akan dapat menjumpai sebuah masjid kecil berwarna coklat.
Masjid Jin adalah nama masjid tersebut dan jika kita pergi ke sana kita dapat mengetahui bahwa bangunan tersebut adalah Masjid Jin melalui tulisan kecil yang ditempelkan pada dinding bagian luar Masjid tersebut. Masjid Jin merupakan salah satu masjid yang berlokasi cukup dekat dengan Masjidil Haram serta digunakan sebagai tempat shalat berjamaah.
Menurut beberapa sumber, Masjid Jin merupakan tempat dimana sekelompok jin dikisahkan mendengar beberapa ayat Al Qur'an yang dibacakan oleh Rasullullah Shallallahu alaihi wasallam pada suatu malam. Masih menurut sumber tersebut selanjutnya Rasullullah Shallallahu alaihi wasallam menemui pemimpin kelompok jin itu dan mendakwahi mereka kepada Islam. Dikisahkan bahwa kelompok jin tersebut selanjutnya menerima dakwah Rasullullah Shallallahu alaihi wasallam. Kisah selengkapnya kurang lebih seperti yang digambarkan dalam beberapa ayat dalam surat Al-Jin.
Jika kita memiliki kesempatan berziarah ke Masjid Jin, maka tak ada salahnya kita berjalan sedikit ke arah utara untuk berziarah di Pemakaman Maala atau Mualla tentu dengan tidak lupa menjalankan adab saat berziarah kubur.
Bersebelahan dengan pemakaman tersebut kita juga akan menjumpai pasar oleh-oleh yang menurut beberapa pengakuan pengunjung, harga oleh-oleh yang dijual di pasar tersebut relatif lebih miring, tentu jika kita pandai menawar. Nama Pasar tersebut adalah pasar Jafaria.
Ya, disela-sela ziarah kita untuk menunaikan ibadah Haji ataupun Umrah, rasanya tidak salah juga jika sejenak menyempatkan mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Kota Makkah. Hal tersebut tentu dengan harapan agar perjalanan ibadah yang kita lakukan dapat lebih bermakna. Hal tersebut tentu dengan selalu mengingat kaidah, agar jangan sampai melakukan perbuatan yang tidak dipebolehkan oleh Islam.
(Tim Humas KBIHU Aisyiyah Kebumen)